Sekarang kita kembali ke pertanyaan awal  pada bagian pengantar. Apa yang terjadi jika gaya total  yang bekerja pada benda tidak sama dengan nol ? Newton mengatakan bahwa  jika pada sebuah benda diberikan gaya total atau dengan kata lain,  terdapat gaya total yang bekerja pada sebuah benda, maka benda yang diam  akan bergerak, demikian juga benda yang sedang bergerak bertambah  kelajuannya. Apabila arah gaya total berlawanan dengan arah gerak benda,  maka gaya tersebut akan mengurangi laju gerak benda. Apabila arah gaya  total berbeda dengan arah gerak benda maka arah kecepatan benda  tersebut berubah dan mungkin besarnya juga berubah. Karena perubahan  kecepatan merupakan percepatan maka kita dapat menyimpulkan bahwa gaya  total yang bekerja pada benda menyebabkan benda tersebut mengalami  percepatan. Arah percepatan tersebut sama dengan arah gaya total. Jika  besar gaya total tetap atau tidak berubah, maka besar percepatan yang  dialami benda juga tetap alias tidak berubah.
Bagaimana hubungan antara Percepatan dan Gaya ? Pernahkah  anda mendorong sesuatu ? mungkin motor yang mogok atau gerobak sampah 

 jika belum pernah mendorong sesuatu seumur  hidup anda, gurumuda menyarankan  agar sebaiknya anda berlatih  mendorong. Tapi jangan mendorong mobil orang lain yang sedang diparkir,  apalagi mendorong teman anda hingga jatuh. Ok, kembali ke dorong…
 Bayangkanlah anda mendorong sebuah gerobak  sampah yang bau-nya menyengat. Usahakan sampai gerobak tersebut  bergerak. Nah, ketika gerobak bergerak, kita dapat mengatakan bahwa   terdapat gaya total yang bekerja pada gerobak itu. Silahkan dorong  gerobak sampah itu dengan gaya tetap selama 30 detik. Ketika anda  mendorong gerobak tersebut dengan gaya tetap selama 30 menit, tampak  bahwa gerobak yang tadinya diam, sekarang bergerak dengan laju tertentu,  anggap saja 4 km/jam. Sekarang, doronglah gerobak tersebut  dengan gaya dua kali lebih besar (gerobaknya didiamin dulu).  Apa yang anda amati ? wah, gawat kalau belajar sambil ngelamun…  Jika anda mendorong gerobak sampah dengan gaya dua kali lipat, maka  gerobak tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat  dibandingkan sebelumnya. Percepatan gerak gerobak dua kali lebih besar.  Apabila anda mendorong gerobak dengan gaya lima kali lebih besar, maka  percepatan gerobak juga bertambah lima kali lipat. Demikian seterusnya. Kita  bisa menyimpulkan bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya total  yang bekerja pada benda.
Seandainya  percobaan mendorong gerobak sampah diulangi. Percobaan pertama, kita  menggunakan gerobak yang terbuat dari kayu, sedangkan percobaan kedua  kita menggunakan gerobak yang terbuat dari besi dan lebih berat. Jika  anda mendorong gerobak besi dengan gaya dua kali lipat, apakah gerobak  tersebut bergerak dengan laju 4 km/jam dua kali lebih cepat dibandingkan  gerobak sebelumnya yang terbuat dari kayu ?
Tentu saja tidak karena percepatan juga bergantung pada massa  benda. Anda dapat membuktikannya sendiri dengan melakukan percobaan di  atas. Jika anda mendorong gerobak sampah yang terbuat dari sampah dengan  gaya yang sama ketika anda mendorong gerobak yang terbuat dari kayu,  makaakan terlihat bahwa percepatan gerobak besi lebih kecil. Apabila  gaya total yang bekerja pada benda tersebut sama, maka makin besar massa  benda, makin kecil percepatannya, sebaliknya makin kecil massa benda  makin besar percepatannya.
Hubungan  ini dikemas oleh eyang Newton dalam Hukum-nya yang laris manis di  sekolah, yakni Hukum II Newton tentang Gerak :
Jika  suatu gaya total bekerja pada benda, maka benda akan mengalami  percepatan, di mana arah percepatan sama dengan arah gaya total yang  bekerja padanya. Vektor gaya total sama dengan massa benda dikalikan  dengan percepatan benda.
m adalah massa benda dan a adalah (vektor)  percepatannya. Jika persamaan di atas ditulis dalam bentuk a = F/m,  tampak bahwa percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan  gaya yang bekerja padanya dan arahnya sejajar dengan gaya tersebut.  Tampak juga bahwa percepatan berbanding terbalik dengan massa benda.
Jadi apabila tidak ada gaya total alias  resultan gaya yang bekerja pada benda maka benda akan diam apabila benda  tersebut sedang diam; atau benda tersebut bergerak dengan kecepatan  tetap, jika benda sedang bergerak. Ini merupakan bunyi Hukum I Newton.
Setiap gaya F merupakan vektor yang  memiliki besar dan arah. Persamaan hukum II Newton di atas dapat ditulis  dalam bentuk komponen pada koordinat xyz alias koordinat tiga dimensi,  antara lain :
Satuan massa adalah kilogram, satuan  percepatan adalah kilogram meter per sekon kuadrat (kg m/s2).  Satuan Gaya dalam Sistem Internasional adalah kg m/s2. Nama  lain satuan ini adalah Newton; diberikan untuk menghargai jasa eyang  Isaac Newton. Satuan-satuan tersebut merupaka satuan Sistem  Internasional (SI). Dengan kata lain, satu Newton adalah gaya total  yang diperlukan untuk memberikan percepatan sebesar 1 m/s2  kepada massa 1 kg. Hal ini berarti 1 Newton = 1 kg m/s2. 
Dalam satuan CGS (centimeter, gram,  sekon), satuan massa adalah gram (g), gaya adalah dyne.  Satu dyne didefinisikan sebagai gaya total yang diperlukan  untuk memberi percepatan sebesar 1 cm/s2 untuk benda bermassa  1 gram. Jadi 1 dyne = 1 gr cm/s2.
Kedua jenis satuan yang kita bahas di atas adalah satuan  Sistem Internasional (SI). Untuk satuan Sistem Inggris (British Sistem),  satuan gaya adalah pound (lb). 1 lb = 4,45 N. Satuan massa = slug.  Dengan demikian, 1 pound didefinisikan sebagai gaya total yang  diperlukan untuk memberi percepatan sebesar 1 ft/s2 kepada  benda bermassa 1 slug.
Dalam  perhitungan, sebaiknya anda menggunakan satuan MKS (meter,  kilogram, sekon) SI. Jadi jika diketahui satuan dalam CGS atau  sistem British, terlebih dahulu anda konversi.
Contoh soal 1 :
Berapakah gaya total yang dibutuhkan untuk memberi percepatan  sebesar 10 m/s2 kepada mobil yang bermassa 2000 kg ?
Panduan Jawaban :
Guampang …
Contoh soal 2 :
Dirimu mendorong sebuah kotak bermassa 1 kg  yang terletak pada permukaan meja datar tanpa gesekan,dengan gaya  sebesar 5 N. berapakah percepatan yang dialami kotak tersebut ?
Panduan jawaban :
Contoh soal 3 :
Mesin sebuah mobil sedan mampu menghasilkan  gaya sebesar 10000 N. Massa pengemudi dan mobil tersebut sebesar 1000  kg. Jika gaya gesekan udara dan gaya gesekan antara ban dan permukaan  jalan sebesar 500 N, berapakah percepatan mobil tersebut ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tuliskan persamaan  Hukum II Newton :
Ingat bahwa gaya gesekan bekerja  berlawanan arah dengan gaya yang menggerakan mobil. Selisih antara kedua  gaya tersebut menghasilkan gaya total. Karena yang ditanyakan adalah  percepatan mobil maka persamaan di atas kita tulis kembali sbb :
Contoh soal 4 :
Sebuah gaya yang dikerjakan pada sebuah  benda bermassa m1 menghasilkan percepatan 2 m/s2.  Gaya yang sama ketika dikerjakan pada sebuah benda bermassa m2  menghasilkan percepatan sebesar 4 m/s2. (a) berapakah  nilai perbandingan antara m1 dan m2  (m1/m2) ? (b) berapakah percepatan yang  dihasilkan jika m1 dan m2  digabung (m1 + m2) ?
Panduan Jawaban :
(a)     nilai perbandingan antara m1 dan m2 adalah :
(b)   jika m1 + m2  digabung maka percepatan yang dihasilkan adalah :
Kita gantikan nilai m1  dengan 2m2 pada persamaan 1
Waduh, pusing…. 
 dipahami perlahan-lahan. Ntar juga  ngerti kok….. gampang. HUBUNGAN  ANTARA GAYA DAN GLBB
  
Kita telah belajar  mengenai Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) pada pembahasan mengenai  Kinematika. Nah, pada pembahasan mengenai kinematika, kita mengabaikan  gaya. Sekarang kita analisis Gerak Lurus Berubah Beraturan dan  mengaitkannya dengan Gaya sebagai penyebab gerakan benda dan juga  sebagai penghambat gerakan benda (gaya gesek).
Terdapat tiga persamaan pada GLBB, yakni :
Ketiga persamaan tersebut mempunyai  komponen percepatan alias a.
Dengan demikian, gaya  total alias resultan gaya  dihubungkan dengan GLBB oleh percepatan.
Contoh soal 1 :
Sebuah truk gandeng bermassa 3000 kg sedang  melaju dengan kelajuan 100 km/jam. berapakah gaya total yang dibutuhkan  untuk menghentikan truk tersebut pada jarak 50 meter ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tulis persamaan hukum  II Newton :
Untuk menyelesaikan soal kita membutuhkan  besar percepatan, sedangkan pada soal di atas hanya diketahui massa  truk. Nilai percepatan masih tersembunyi di balik kelajuan 100 km/jam  dan jarak 50 meter. Kita harus menghitung nilai percepatan truk terlebih  dahulu. Bagaimanakah ?
Kita tinjau  gerak truk di atas menggunakan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Kecepatan  awal alias vo = 100 km/jam = 28 m/s. Karena truk akan  berhenti, maka kecepatan akhir alias vt = o. Jarak yang  ditempuh adalah 50 meter. Karena komponen gerak yang diketahui adalah  kecepatan awal dan akhir serta jarak, maka kita menggunakan persamaan  GLBB :
Akhirnya a ditemukan. Nah, dengan  demikian kita dengan sangat mudah menghitung besar gaya total :
Selesai… gampang khan ? 
 
Contoh soal 2 :
Sebuah mobil bermassa 500 kg dipercepat  oleh mesinnya dari keadaan diam hingga bergerak dengan laju 50 m/s dalam  waktu 50 s. Apabila gaya gesekan diabaikan, berapakah gaya yang  dihasilkan mobil ?
Panduan  jawaban :
Karena yang  ditanyakan gaya yang dihasilkan mobil maka terlebih dahulu kita tulis  persamaan Hukum II Newton :
Nah, perhatikan bahwa kita belum bisa  menentukan besarnya gaya karena percepatan belum diketahui. Oleh karena  itu kita temukan terlebih dahulu nilai percepatan menggunakan persamaan  GLBB. Baca secara saksama soal di atas. Selain massa, apa saja yang  diketahui ?
Pada mulanya mobil diam,  berarti vo = 0. Kecepatan akhir (vt)  = 50 m/s dan waktu (t) = 50 s. karena yang diketahui vo,  vt dan t maka untuk menentukan  percepatan, kita menggunakan persamaan
Guampang sekali…. 
    
Contoh soal 3 :
Sebuah mobil bermassa 500 kg bergerak  dengan kelajuan 50 m/s. Jika mobil tersebut direm oleh sopirnya dan  berhenti setelah menempuh jarak 100 m, berapakah gaya rem yang bekerja  pada mobil tersebut ?
Panduan  jawaban :
Kita tulis  terlebih dahulu persamaan hukum II Newton.
Nah, untuk menghitung gaya rem, maka kita  harus mengetahui perlambatan alias percepatan yang bernilai negatif,  yang dialami mobil tersebut.
Ingat  bahwa mobil tersebut direm ketika bergerak dengan laju 50 m/s. ini  adalah kelajuan awal (vo). Karena setelah direm  mobil berhenti, maka kelajuan akhir (vt) = 0. Jarak  yang ditempuh mobil sejak direm hingga berhenti (s) adalah 100  m. Dengan demikian, karena diketahui vo, vt  dan s maka kita menggunakan persamaan di bawah ini :
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah  percepatan berlawanan dengan arah gerak mobil atau dengan kata lain  mobil mengalami perlambatan. Kita masukan nila a ke  dalam persamaan hukum II Newton untuk menghitung gaya rem
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah gaya  rem berlawanan dengan arah gerak mobil. Jadi arah gaya rem searah dengan  arah perlambatan (percepatan yang bernilai negatif)